Welcome to farukfazhay.blogspot.com, blog ini diasuh oleh Umar Faruk Fazhay asal Jl. Raya Sawah Tengah Robatal Sampang Madura Jawa Timur Polemik Politik Kyai di Madura ~ MENYELAMI MIMPI

Senin, 02 Juli 2012

Polemik Politik Kyai di Madura

Mengapa mayoritas kyai ikut campur dalam dunia politik? Begitulah yang sering penulis, dengar dari keluhan masyarakat minoritas yang tentunya kontra pihak kyai  atau dari kalangan masyarakat yang masih belum dengar karut-marut yang terjadi dalam dunia politik.

Sesungguhnya, moral dalam dunia politik sekarang sangat memprihatinkan sekali, dunia politik dijadikan ladang untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan hukum syariat islam, yang tentunya karena pemegang dari politik itu bukan orang-orang yang mempunyai basik ilmu pengetrahuan agama islam yang cukup memadai

maka dari itu untuk meluruskan kebengko’an yang terdapat dalam dunia politik itu, perlu kiranya kyai ikut campur didalamnya, meskipun kenyataannya mengundang polemik publik.

Ke-ikut sertaan kyai dalam dunia politik ini, sebenarnya tidak hanya terjadi pada saat ini saja, mulai dulu sejak Ir. Soekarno menjabat sebagai Presidan RI, sudah ada kyai yang berperan dalam dunia politik itu, sebut saja KH Hasyim Asari pendiri NU, beliau terkenal sebagai cendikiawan serta politikus handal

Polemik seperti ini tidak hanya terjadi dikalangan masyarakat bawah saja; dulu ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), setelah dilengserkan menjadi presiden beliau diwawancara di acara KICK ANDY  ANTV, yang salah satu penyampaiannya adalah”banyak orang-orang bilang bahwa Gus Dur itu lebih baik Menjadi guru bangsa dan tidak ikut campur dalam dunia politik”, “Semua itu saya lakukan karena ada perintah dari sesepuh saya”jawab Gus Dur.

Hal ini menunjukkan bahwa suasana politik sekarang sangat memprihatinkan, apalagi hal tersebut sudah diperintah oleh sesepuh Gus Dur yang terkenal kewaliannya,  Kyai yang kita kenal sebagi pemimpin umat dan tentu mempuni dalam ilmu pengetahuan agama islam, perlu kiranya ikut campur dalam dunia politik, karena tidak turut kemungkinan jika para kyai tidak ikut campur dalam  dunia politik itu, maka dunia politik itupun akan   berubah menjadi hitam kelam, dan tidak lagi dikenal sebagai dunia abu-abu tapi dunia hitam kelam.

Menurut penyampaian Wakil Gubenur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf(Gus Ipul) ada tiga  dampak negatif setelah jembatan Suramadu dioperasikan, tingkat kecelakaan meningkat, kenakalan remaja dan pemakaian narkoba  

Mungkin kalau masalah yang pertama bisa dibendung, seperti halnya diadakannya pelebaran jalan, di aktifkannya pos polisi lebih-lebih pada tempat yang sering terjadi kecelakaan, tapi kalau yang kenakalan remaja dan pemakai narkoba, sulit sekali memberikan solusinya, karena meskipun sudah diberi sangsi pelakunya, masih saja berakar dan beranak-pinak.

Oleh karen itu, untuk mengatasi hal tersebut perlu kiranya kita memilih pemimpin yang tafakkuh fiddin serta terampil dalam mensyiarkan agama islam, agar generasi dan tujuan hidup masyarakatnya bisa terarah, saatnya pesantren ikut bergerak dan tidak hanya membiarkan kebatilan itu meraja-rela dikalangan dunia politik

Pencalonan diri KH Yahya Hamiduddin dan KH Faidhol Mubarok(Yamfa)Kabupaten Sampang menunjukkan bahwa kalangan kyai di kabupaten Sampang juga ikut andil memikirkan masa depan masayarakat Madura umunya, berperang melawan kristenisasi, pruralisme dan skuralisme dalam semarak modernisasi dan industrialisasi Madura.

Madura yang terdiri dari empat kabupaten; diantaranya Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep 75% pemimpinnya adalah kyai, terus bagaimana tantangan masyarakat Madura kedepan? Tidak usah dikwatirkan lagi kalau seluruh ulama’ dan umat yang ada di pulau Madura bersatu, sehingga tercipta Madura yangh mempunyai fondasi pemimpin yang 100% kyai, insyaallah akan tercipta pulau Madura yang tayyibatan, warabban dan wafura. Wallahu a’lam...
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar