Welcome to farukfazhay.blogspot.com, blog ini diasuh oleh Umar Faruk Fazhay asal Jl. Raya Sawah Tengah Robatal Sampang Madura Jawa Timur Birthday of Muhammad SAW ~ MENYELAMI MIMPI

Senin, 02 Juli 2012

Birthday of Muhammad SAW


Nabi Muhammad merupakan tokoh refomis dunia, kecerdasan serta kepiawaian dalam berbagai ranah diakui oleh dunia, sampai orang kafirpun mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah sosok yang berngaruh didunia ini, namanya harum dan bermekaran diseluruh jagad raya serta biografinya tak kunjung punah di jari-jemari para penulisnya.

12 Rabiul awal merupakan hari kelahirannya, hari bersejarah serta detik-detik musnahnya peradaban jahiliyah, peradaban yang penuh dengan tumpang-tindih, peradaban yang penuh dengan orkestra ketidak manusiawian, bayi-bayi dibunuh, para wanita dicampakkan dan yang miskin semakin dikerdilkan.

Pada hari itu, berhala-berhala dijungkir balikkan api abadi di Persia sesembahan kaum Majusi mati dan semua makluk dibumi ini menyambut kedatangannya, angin menampakkan kelembutannya, pohon-pohon berbuah dan semua hewan gembira atas kedatangnya.

Semua ini merupakan hikmah yang tidak bisa ditukar dengan apapun,  dan begitupun upaya umat islam untuk mengabadikan birthday (ulang tahun) nabi semakin meriah, dengan lantunan solawat dan berzanji, kampung-kampung ramai dengan upara peringatan hari kelahiran nabi tersebut. Semua terasa mudah dibulan yang penuh dengan hikmah dan agnung ini, lebih-lebih dari segi hidangan tidak hanya pejabat-pejabat saja yang bisa menikmati kenikmati anggur hitam petanipun juga bisa melakukannya dibulan ini.

Tapi, sekiranya kita harus tahu diri dan tidak menyalah artikan dari perayaan maulid nabi tersebut. Tidak menjadikan perayaan tersebut sebagai seremonial belaka, berfoy-foya dan menghamburkan harta, karena banyak diantara kita yang hanya merayakan kelahiran nabi tampa harus mengetahui tujuan dari peryaan tersebut meraka hanya melantunkan solawat sementara pikirannya sudah menikmati hidangan yang diberikan tuan rumah.

Bukan maksud penulis untuk untuk mencari celah dari pelaksaan maulid tersebut, penulis hanya ingin membenahi dari beberapa aspek yang sekiranya kurang baik, karena setiap Desa, Kecamatan sampai pada Kabupaten pasti berbeda dalam merayakan maulid tersebut dari yang biasa saja sampai pada yang serba mewah.

Salah satu contoh perayaan maulid Nabi di Desa Sana Tengah dimana penulis sedang menjalankan abdinya sebagai guru tugas disana, berbeda jauh dengan perayaan maulid nabi di Desa kelahirannya Sawah Tengah, peryaan maulid nabi di Sana Tengah Satu bulan penuh sedangkan di Sawah Tengah tidak sampai satu bulan penuh karena perayaan maulid nabi dilaksanakan secara serampak.

Penulis menemukan titik perbedaan dalam peryaan maulid tersebut, penulis mengakui bahwa masyarakat Sana Tengah sangat antusias sekali dalam merayakan maulid Nabi tersebut. Tapi, penulis tegaskan kembali bahwa kita harus berpatokan pada tujuan utama yaitu mengenang sosok berpengaruh yang telah mengangkat kita dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya islam dan iman.

Oleh karena itu, patut kiraya kita meneladini beliau dengan merenungkan beliau dalam setiap lantunan solawat dan berzanji, karena kalau hal tersebut bisa direalisasikan insyaallah perayaan tersebut tidak hanya seremonial belaka, semangat kita untuk menjunjung tinggi dan mengagungkan kebesarannya tetap tertanam abadi dalam jiwa kita.

Meski realitasnya perayaan maulid tersebut masih bertentangan dan ada yang mengklaim bid’ah tapi tetap masuk pada bid’ah hasanah, teruslah bersalawat dan bersanji, karena pada hari mahsar nanti tidak satupun yang dapat menolong kita kecuali syafaat. Syafaat tersebut tidak akan diperoleh dengan cuma-cuma tampa memperbanyak membaca solawat. Wallahu a’lam bishawab.

1 komentar:

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus