Menjelang
mudik
Jalan raya,
tol, stasiun, terminal, dermaga serta bandara
Penuh dengan
nyawa
Semuanya
menjadi hidup dan mudik
Menyambut hari
lebaran
melambungnya
harga tiket, mereka lupa
Kebahagiaan
bersama keluarga
Menjadi
bayangan utama
Atas kepelungan
menuju kampung halaman
Melepaskan kelelahan
disepanjang antrian
Untuk mengumpulkan senyum yang kemarin terabaikan
Meski, kadang
Maut merengut
nyawa mereka dijalan
Sebagian lagi
Patah tulang
dirumah penyembuhan
Begitulah
moment kedamaian
Yang sebagian
mereka kesakitan
Dalam
perbaringan
Akhirnya dari
saya
“Selamat mudik”
Rawatlah
makhota nyawa
Jangan biarkan
dia berhembus dijalan raya
Ingatlah bahwa
nyawa
Dalam gengaman
dan pijakan
“Hati-hatilah!”
Kalau masih palang
Mungkin itu
kehendak dan takdir tuhan
Robatal,
16-08-2012