Welcome to farukfazhay.blogspot.com, blog ini diasuh oleh Umar Faruk Fazhay asal Jl. Raya Sawah Tengah Robatal Sampang Madura Jawa Timur Memburu Lailatul Qodar ~ MENYELAMI MIMPI

Jumat, 17 Agustus 2012

Memburu Lailatul Qodar


Malam seribu bulan, malam dimana tuhan menentukan jabatan para Malaikat, malam nuzulul Qur’an, malam istijabah, malam penuh hikmah serta malam turunnya para malaikat untuk menyampaikan salam sejahtera Allah kepada makhluknya, malaikat itu datang dari pintu kepintu seraya berkata, “Wahai orang mukmin dan mukminah, dzat yang mempunyai sifat al-salam menyempaikan salam padamu” mereka masuki semua rumah orang-orang yang telah membaiat dirinya sebagai mukmin dan mukminat.

Maka rugilah kalau sekiranya kesempatan itu disia-siakan begitu saja, karena sulit bagi kita untuk hidup sampai jangka waktu seribu bulan atau 83(delapan puluh tiga) tahun tambah empat bulan, kalau dirubah pada bilangan tahun yang satu tahunnya terdiri-dari 12 bulan.

Adapun mengenai ta’rif dari lailatul qodar itu sendiri, ulama’ khilaf ada yang berpendapat. Bahwa penamaan lailatul qodar ini karena keagungan dan kemulyaan_Nya. Dalam hal ini bisa jadi yang agung dan utama itu adalah orang yang melakukan ketaatan atau ibadah pada saat turunnya Lailatul Qodar tersebut. Yang kadar ibadahnya sama dengan orang beribadah 84 tahun tambah 4 bulan, apalagi kita selaku umat Nabi Muhammad yang mayoritas umur umatnya, tidak lebih dari 60 tahun, jadi eman-eman kalau membiarkan kesempatan itu lewat begitu saja.

Sebagaian ulama’ lagi berpendapat bahwa Lailatul Qodar adalah Laila Mubarakah. ada lagi ulama’ yang ahli dibidang tafsir yaitu Ibnu Abbas mengatakan “kalimat lailah al-qodr terdiri dari sembilan huruf, kalimat ini diulang-ulang sampai tiga kali(dalam surah al-Qodr)maka kumulasi huruf ini adalah dua puluh tujuh, dan hal ini sebagai indikasi bahwa terjadinya malam lailatul qodar pada tanggal 27 Ramadhan”.

Pendapat ini dikukuhkan serta mendapat apresiasi dari Hasan al-Bisri dengan alasan kerena pagi hari tanggal 27 pada zaman Rasulullah terjadi perang Badar yang memperoleh kemenangan yang cukup gemilang. Ada sebagian ulama’ lagi berpendapat bahwa kejadian yang agung ini akan terjadi pada puncak malam bulan Ramadhan. Dengan alasan bahwa berakhirnya ibadah puasa di bulan suci ini maka tampaklah kesempurnaannya.

Sedangkan kalau pendapat Imam al-Ghazali sendiri, kata beliau waktunya tergantung dari awal Ramadhan, apabila awal puasa tepat pada hari sabtu seperti tahun ini maka malam lailatul Qodar diperkirakan terjadi pada tanggal 23 Ramadhan. Pendapat ini juga mendapat dukungan dari syaikh Abu Hasan seraya berkta,” Sejak saya masuk umur baligh, tak pernah ketinggalan malam lailatul qodar sesuai dengan rumusan imam al-Ghazali ini.”

Dari beberapa  versi ulama’ tersebut kita harus menyakini akan datangnya, meskipun kenyataannya datangnya malam itu disamarkan oleh Allah. Kita sebagai hambanya hendaknya lebih bersungguh-sungguh dan khusuk untuk meraih malam tersebut, karena tidak ada satu orangpun  yang mampu memprediksi ajal kita. Apakah dibulan ramadhan yang akan datang, darah kita masih mengalir, nadi kita masih berdenyut dan nafas kita masih setia berhembus. Oleh karena itu perbanyaklah berdo’a dan minta ampunan kepada Allah, dan tinggalkan maksiat karena keutamaan malam lailatul Qodar ini akan diperoleh bagi orang yang melakukan ketaatan pada waktu itu. Sebaliknya, bagi hamba Allah yang berbuat maksiat bertepatan dengan malam itu, maka ia akan memperoleh dosa yang menyamai dosa selama 83 thaun lebih 4 bulan, Na’udzubillah tsumma Na’udzubillah.

Serta perbanyaklah membaca: Al-Qur’an, solawat, tasbih, tahmid, istigfar dan bacaan berikut ini; “Allahumma innaka ‘afuwwun karimun tuhibbu al-‘afwa fa’fu ‘anni, yang artinya: Ya Allah kamu adalah zat pengampun dan pemurah yang senang untuk mengampuni, ampunilah kami!” bacaan itu merupakan bacaan yang diberikan Rasulullah kepada Sayyidah Aisyah radhiyallahu anha, ketika Sayyidah Aisyah menanyakan pada Rasulullah, tentang bacaan yang harus dibaca saat lailatur Qodar itu datang.

Ada tiga kelompok yang tidak dimasuki Malaikat yang ditugas menyampaikan salam sejahtera dari Allah. Pertama; rumah orang yang selalu minum sesuatu yang memabukkan atau orang yang selalu mabuk, kedua; orang yang suka makan daging babi. Ketiga; orang yang tidak peduli pada kerabat, tetangga, dan sanak famili yang lain. Mereka tidak mau menafkahkan hartanya dan bahkan tidak melaksanakan kewajiban berupa zakat yang sudah menjadi ketentuan dalam agama. Ikatakan silaturrahmi sengaja mereka putuskan. Kelompok yang tiga ini tidak akan memdapatkan berkah dari lailatul Qodar. Kepedulian sosial termasuk salah satu kunci utama untuk mendapat keberkahan malam tersebut.

Betapa mudahnya jalan menuju surga bagi segelintir orang yang sudah menyatukan dirinya dengan tuhannya, apalagi dibulan suci ini, yang oleh Allah dilipat gandakan pahala orang yang telah melakukan kebaikkan. Sampai tidurpun mendapat pahala. Dari hikmah yang telah Allah berikan pada bulan suci ini, ada hikma yang agung lagi yaitu pada saat turunnya Lailatul Qodar.Wallahu a’lam


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar