Welcome to farukfazhay.blogspot.com, blog ini diasuh oleh Umar Faruk Fazhay asal Jl. Raya Sawah Tengah Robatal Sampang Madura Jawa Timur Lubang Hitam Perayaan Hari Valentine ~ MENYELAMI MIMPI

Selasa, 04 Maret 2014

Lubang Hitam Perayaan Hari Valentine

Pada Tanggal 14 Februari 2014 Kemarin merupakan hari kasih sayang atau yang dikenal dengan sebutan valentine day. Pada hari itu  para kawula muda, orang tua sampai pada anak-anak pun juga ikut serta merayakan hari kasih sayang itu.  Mereka berpesta ria, terlebih bagi mereka yang masih muda-muda mencurahkan kasih sayangnya, baik lewat kartu ucapan, pemberian bunga mawar sampai pada pemberian hadiah cokelat sehingga wajar jika pada saat perayaan hari valentine kemarin produksi cokelat pun ikut meningkat, sebagaimana permintaan pasar.

Peringatan perayaan hari valentine ini ternyata sudah merebak keseluruh polosok Indonesia, tak memandang suku, ras dan agama, hal ini terbukti bahwa rata-rata ketika orang ditanya apa itu valentine? Mereka pasti bisa menjawab kalau valentine itu adalah hari kasih sayang. Apalagi ketika menjelang tanggal 14 Februari kemaren di mana banyak kita temui jargon-jargon tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine Day.

 Berbagai tempat hiburan seperti diskotik, kelab malam, hotel-hotel, organisasi-organisasi maupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlomba-lomba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan  dukungan (pengaruh) media massa seperti surat kabar(baik cetak atau elektronik), radio maupun televisi; sebagian besar orang Islam pun juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

Sehingga kemudian mereka sebagian umat islam banyak yang terseret dan juga ikut serta bahkan mendukung dengan perayaan hari valentine tersebut. Mereka banyak yang taqlid alias mengikuti tampa mengetahui asal-usul (dasarnya). Islam memang mengajarkan toleransi tapi tentu ada batasan tertentu yang sekiranya tetap berada dalam koridor syariat islam itu sendiri. Jadi sebagai umat islam sejati, setidaknya kita harus bisa memfilterisasi terhadap berbagai macam budaya yang sifatnya baru dan memang tidak ada dalam islam itu sendiri, apalagi pada budaya yang tidak mendidik dan cenderung mengedepankan napsu birahi.

Sebagai umat islam tentunya kita harus mengetahui lubang hitam yang terselip dalam perayaan hari valentine tersebut. Mungkin awalnya tidak pernah terlintas dalam benak dan fikiran kita bahwa dalam peringatan hari valentine itu terdapat kegiatan yang tidak etis dan tidak islami mulai dari paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan. Parahnya lagi sebagaimana saya baca dalam sebuah artikel yang berjudul ‘Cara Wanita Jepang Membuat Coklat Valentine’ di situs web coklatgarut.com, disana dijelaskan bahwa mereka wanita Jepang biasanya membuat sendiri coklat hadiahnya. Mereka wanita Jepang mengakui bahwa mereka memasukan resep rahasia paling mujarab berupa tetesan darah menstruasi, atau lembar bulu kemaluan dan ludah mereka. Naudzubillah min dzalik.

Dari sekian uraian di atas jelas bahwa, cinta dan kasih sayang yang diagung-agungkan pada hari tersebut adalah sesuatu yang semu yang bisa merusak akhlak dan norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa Valentine’s Day bukan hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh agama lainnya. Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari Valentine juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat. Saya tegaskan kembali bahwa hanya orang yang tertutup hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima kebenaran.

Selain itu ada juga yang menyatakan bahwa 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Lantas, mengapa kemudian kita selaku umat islam ingin menyambut Hari Valentine ini, padahal hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam di Sepanyol?. Jawabannya tidak tahu atau karena memenuhi tuntutan hawa napsu.

Oleh sebab itu, saya pertegas kembali bahwa Islam tidak mengenal Hari Kasih Sayang (Valentine). Sesuai dengan dawuh-nya seorang kiai sang da’i kondang yang disampaikan dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Pon. Pes. Nurul Jadid beberapa pekan yang lalu. Beliau menuturkan bahwa dalam islam itu tidak ada yang namanya hari kasih (Valentine Day). Karena  kasih sayang dalam Islam terhadap sesama tidaklah terbatas ruang, waktu dan dimanapun berada, baik itu untuk keluarga, kerabat, dan sahabat yang semuanya masih dalam koridor-koridor agama Islam itu sendiri.

Maka dari itu, selaku umat islam kita tidak diperintahkan untuk taqlid artinya mengikuti tampa mengetahui dasarnya. Pada zaman yang serba global ini tentunya kita harus benar-benar menyaring seselektif mungkin, agar kita tidak hidup dalam keterombang-ambingan. Meluruskan kembali tujuan hidup, yaitu: hidup untuk mati dan bukan hidup untuk hidup. Sehingga kemudian kita, tidak selalu berfikir tentang urusan yang sifatnya duniawi tapi kita juga harus merenungkan tentang urusan ukhrawi. Membebaskan diri dari sifat sombong, menghambur-hamburkan harta, menuhankan hawa napsu dan logika.(*)

dimuat di Koran Al_Amiri Pos
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar