Welcome to farukfazhay.blogspot.com, blog ini diasuh oleh Umar Faruk Fazhay asal Jl. Raya Sawah Tengah Robatal Sampang Madura Jawa Timur Hikmah di Balik Sabar ~ MENYELAMI MIMPI

Rabu, 30 Oktober 2013

Hikmah di Balik Sabar


Sabar dalam arti yang lumrah dikenal adalah menunjukan keteguhan, ketabahan, keuletan, ketahanan diri dan ketegeran jiwa serta tidak takut kehilangan. Sabar sangat berperan penting dalam kaitannya dengan diri manusia, karena sabar merupakan agent of control dari seluruh tindakan manusia itu sendiri.

Kalau peresensi ibaratkan dengan pacuan kuda, sabar adalah tali pengendalinya, tanpa adanya tali pengendali, besar kemungkinan kuda itu bisa lepas landas, bisa jadi terjerumus dalam jurang, dan tidak hanya kudanya saja yang nyungsep dalam jurang tapi pengemudinya juga ikut terjerumus.

Sementara Tallal Alie Turfe dalam buku ini, menguraikan secara lugas hakikat sabar itu. Menurutnya sabar adalah ketika kita mampu mengendalikan diri untuk tidak berbuat keji dan dosa, ketika mampu menaati semua perintah Allah, ketika mampu memegang teguh akidah islam, dan ketika mampu tabah serta tidak mengeluh atas musibah dan keburukan apapun yang menimpa kita (hal. 31)

Pengertian sabar tersebut menunjukan adanya sebuah metode yang melandasi definisi islam. Selain berkait dengan keimanan, syariat dan keutamaan, sabar juga berkait  erat dengan pemahaman-pemahaman ideologi atau orientasi hidup serta persiapan-persiapan mental. Inilah unsur dinamis yang menyiapkan dan mengarahkan muslim untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Allah memerintahkan pada Nabi Muhammad SAW. Untuk mencapai derajat mulia kesabaran, akhlak dan keutamaan. Dalam perintah-Nya ini Allah senantiasa mengingatkan Nabi-Nya tentang berbagai kesulitan dan penderitaan yang dihadapi oleh para Nabi sebelumnya dalam menyampaikan risalah Allah. Hal ini bertujuan agar beliau bersabar (hal. 46)

Tekad kuat seorang mukmin akan selalu berhadapan dengan berbagai ujian. Ketika ia menguasai dirinya secara lahiriah dan batiniah, sabar akan menjadi cahaya petunjuk imannya. Ia akan memiliki kesiapan untuk menghadapi berbagai cobaan dan ujian dengan pikiran yang terbuka, hati yang lapang dan keyakinan yang tinggi (hal. 55)

Oleh sebab itu, perlunya kita memfokuskan perhatian terhadap unsur-unsur daya. Dalam hidup ini kita membutuhkan resep yang tepat untuk mengubah sikap kita yang kurang dan yang berlebih-lebihan. Sikap ini mencul karena kita tidak mampu mengendalikan daya-daya yang tersimpan dalam diri kita, yaitu intelegensia, marah, hasrat, dan imajinasi. Resep yang tepat untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan adalah sikap sabar. Sebab, sikap inilah yang menjadi fondasi dan sumber daya pribadi dan kesehatan jiwa.

Karena faktanya, kebanyakan orang-orang yang gagal mengendalikan kemarahan berada dalam kekacauan jiwa. Mereka tidak memiliki kesabaran dalam mengontrol emosinya dan amarahnya yang eksplosif. Begitu juga orang-orang yang membutuhkan keberanian untuk menghadapi dan menguasai ketakutannya. Di sinilah kesabaran membentuk sikap kerelaan dan penerimaan, atau tegasnya, kepasrahan diri sebagaimana yang dialami oleh kaum miskin korban kapitalisasi (ha. 115)

Diriwatkan bahwa suatu saat Nabi Saw. Bertanya kepada beberapa sahabat tentang derajat keimanan mereka. Lalu, mereka menjawab bahwa diri mereka telah berada dalam tingkat kesabaran untuk menghadapi segala ujian, senantiasa bersyukur atas nikmat Allah, dan menerima apa pun yang terjadi sesuai dengan kehendak Allah dan kekuasaan-Nya. Sejak itulah , Nabi Saw. Menyebut mereka sebagai orang-orang yang bijak (hukama’) dan berpengetuan (alimun).

Maka dari itu, kita mesti berusaha keras untuk membentuk karakter kepribadian yang berkualitas. Inilah modal utama yang menegaskan keutamaan sabar sesuai karakter-karakter pilihan. Sebagaimana disebutkan dalam buku ini, yang tidak mesti berurutan. Namun semuanya terkait dan saling mendukung satu sama lain. Sebagai contoh, ketika menjadi mukmin yang suci, Anda mesti kontinu shalat, sedekah dan memperhatikan orang lain. Itulah sebabnya karakter-karakter pilihan menjadi fondasi dalam pembentukan pribadi islami. (hal. 154)

Potret Nabi Ayyub a.s. merupakan teladan kesabaran dan ketabahan yang utama. Dia mampu mengendalikan emosi, kekecewaan, dan kemarahannya. Dia juga mampu mengendalikan pikirannya sehingga tetap bersabar dalam mengahadapi ujian serta bersikap patuh pada kehendak Tuhan. Inilah contoh positif  bagi kebijakan yang sempurna serta sikap rendah hati dan kesyukuran atas nikmat Allah. (hal. 156-160)

Buku ini sangat layak sekali dijadikan pedoman hidup, karena di dalamnya terdapat pemabahasan yang cukup mendalam tentang kesabaran, yang meliputi: sabar dalam perspektif islam, sabar dan akidah islam, sabar dalam syariat islam, filsafat sabar, sabar dan psikologi sosial, teladan-teladan kesabaran dan kepemimpinan islam: teladan kesabaran, semua itu, penulis uraikan dengan menggunakan bahasa yang mengalir dan lugas sehingga pembaca tidak akan pernah merasakan kesulitan dalam memahaminya, serta dilengkapi dengan bagan-bagan dari setiap pokok pembahasan yang terdapat didalamnya.
_____________________________
Judul               : Mukjizat Sabar
Penulis             : Tallal Alie Turfe
Penerbit           : PT Mizan Pustaka
Cetakan           : II, Juni 2013
Tebal                : 276 halaman
ISBN                : 978-602-9255-60-7
Peresensi         : Umar Faruk Fazhay, Mahasiswa Ekonomi Syariah IAI. Nurul Jadid Paiton Probolinggo.


  dimuat dirimanews.com 31 Oktober 2013
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar