siang terpancar luas keseluruh lapisan langit angkasa
menghapus abu-abu yang menjarah rautnya
isak tangis anak kecil sudah dianggap biasa
semua terasa purba kala
berlalu lalang dengan sendirinya
tak ada tangis iba dalam setiap tapak kakinya
bila kututup sebelah mataku terasa pedih
curam dan kelam menjadi selaput durjana
kadang batinku menjeritkan kerusakan
meminta ulur tangan perkasa tuhan
menjadikan raga sebagai tumbal kesalehan
berharap kelak
terayun dalam pelukan rahmatnya
dan berpulang dengan menatap senyumnya
amin....
Sampang, 1 Juli 2012
MUHASABAH EKONOMI SYARIAH
-
Oleh: Dr. Misno, MEI Sebagai seorang muslim tentu kita meyakini bahwa
hadirnya kita di alam semesta adalah atas kuasaNya, lebih dari itu ada
tujuan utama...
3 minggu yang lalu