
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan At-Tirmidzi dan Ibnu
Majah, Nabi bersabda: “Sesungguhnyan Allah mempunyai 99 nama, barangsiapa
yang menghafalkannya, maka akan masuk surga”. Hadist ini menunjukan bahwa
betapa pentingnya, kita mengenal apalagi sampai bisa menghafal nama-nama Allah
tersebut. Selaku umat muslim tentu, kita tidak hanya mengandalkan kemampuan
intelektual dan emosial saja, tapi juga perlu mengasah kemampuan spritual,
untuk melampaui krisis kehidupan yang kadang datang menimpa kita.
Dalam buku ini, Rachmat Ramadhana al-Banjari, mencoba menghadirkan
nuansa baru kajian tentang Asmaul Husna. Dalam buku setebal 241 penulis buku
juga memberikan makna dan penjelasan dari pada Asmul Husna tersebut. Selain itu
dalam buku ini juga, di uraikan dengan jelas tentang gelar yang diberikan Allah
kepada para hambanya, yang mampu bertindak dan berprilaku seperti nama-nama-Nya
yang baik.
Seperti gelar Abd al-Mutakabbir (hamba Allah yang maha
memiliki kebesaran) diberikan oleh Allah Swt. Kepada jiwa yang kokoh meneladani
sifat Kibriya’-Nya. Jiwa ini senantiasa mendorong dan menggerakkan diri
agar selalu melahirkan sikap kebesaran terhadap orang-orang yang menentang Allah Swt. dan rasul-nya
secara terang-terangan (hal. 33).
Selama ini mungkin kita tidak pernah menyadari, bahwa setiap
orang muslim dianjurkan untuk selalu menyebut nama-nama yang agung itu di dalam
memanjatkan do’a. Sebagaimana tersebut dalam surat Al-A’raf ayat: 180 yang artinya: “Allah
mempunyai nama-nama yang baik, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran
dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan”.
Jadi jika kita
mendapat masalah misalnya kurang cerdas, terbelit hutang, dijauhi teman,
dizalimi orang, menghadapi ujian sekolah, sulit mencari pekerjaan, maka kita
dianjurkan berdo’a dengan Asmaul Husna. Hendaklah kita berdo’a dengan
sungguh-sunggug, khusu’ paling tidak kita tahu arti nama-nama yang tersebut
dalam Asmaul Husna tersebut.
Oleh karena itu, hadirnya buku ini dirasa sangat penting
sekali, di tengah peliknya sebagian ekonomi umat muslim. Yang kadang menjadi
pemicu sehingga berujung pada hilangnya identitas kemuslimannya. Selain yang
sudah diuraikan di atas, dalam buku ini juga menyajikan kandungan atau mamfaat
dari pada Asmaul Husna itu sendiri sebagai kesehatan fisik, terbukanya pintu
rizeki dan kesuksesan hidup serta munculnya ide kreatif dan inovatif.
Seperti yang termuat dalam buku ini (hal. 36), jika seseorang
yang beriman kepada kehebatan Allah al-Khaliq dapat membaca “Ya Khaliq”
sebanyak 762 kali pada malam hari dan memahami maknanya di dalam hatinya,
niscaya Allah akan menciptakan untuknya malaikat yang akan selalu mendoakan
dirinya. Wirid ini bermamfaat untuk memunculkan ide-ide kreatif, inovatif dan
bermamfaat bagi pengamalnya.
Nabi Idris adalah manusia pertama yang membuat pakaian
berjahit. Hasil karya Nabi Idris memberikan mamfaat yang besar bagi manusia.
Sejak saat itu, manusia bisa memakai pakaian berjahit dengan berbagai model. Hal
ini merupakan bukti atau fedback nyata dari pada kecintaan beliau kepada
Allah.
Buku ini sangat layak dan cocok sekali dibaca oleh segenap
umat muslim. Buku ini memiliki segudang solusi untuk menghadapi krisis
kehidupan, serta di dalamnya juga disajikan do’a-do’a khusus pada setiap wirid
Asmaul Husna yang ada. Do’a tersebut di tulis dengan bahasa Arab versi Bahasa
Indonesia, di lengkapi juga dengan artinya. Sehingga do’a-do’a itu tidak sukar,
mudah di baca oleh siapapun dan bisa diresapi artinya.
Judul : Hafal Luar Kepala Asmaul Husna Beserta
Doa-Doanya
Penulis : Rachmat Ramadhana al-Banjari
Penerbit : Diva Press
Cetakan : Cetakan Juli 2013
Tebal : 241
ISBN : 978-602-279-008-2
Peresensi : Umar Faruk Fazhay*
Penulis : Rachmat Ramadhana al-Banjari
Penerbit : Diva Press
Cetakan : Cetakan Juli 2013
Tebal : 241
ISBN : 978-602-279-008-2
Peresensi : Umar Faruk Fazhay*
dimuat di koran Al-Amiri Pos