Selamat datang wahai Ramadhan...
Mengalirlah bersama hilir-hilir kebajikan
Membanjiri semesta dengan hikmah, serta tawakkal yang terus
disenandungkan
Rasa aman, damai dan tentram begitu tampak saat tanggal pertama kau
tampakkan
Manusia, malaikat, dan setan sekalipun
Mengalfakan diri, memasuki lorong-lorong hikmah dan maunah
Mereka semua melepas baju egois, dengki dan kikir
Agar sampai pada muara ridho dan ampunannya
Selamat datang wahai Ramadhan...
Tak salah jika berjuta hikma turun dibulanmu
Yang yatim kaya dengan keyatimannya
Yang miskin kaya dengan kemiskinannya
Serta yang kaya, murah dengan zadakoh dan zakatnya
Semuanya tersimpuh dalam sujud dan do’a-do’a
Mengharap sejuta keajaiban di malam ganjil yang melebihi seribu bulan
Satu malam yang nispi dengan kejelekan dan tentu diburu-buru orang
Pada saat itu!
Napsu-napsu yang tak bertanggung jawab kaku dalam borgol kesucian
Selamat datang wahai ramadhan....
Akupun menyambutmu dengan senyum kebahagiaan, hati lapang penuh
dermawan
Betapapun....
Rinduku padamu tak bisa ditukar dengan rindu pada makhluk lainnya
Aku rindu ingin segera bersua denganmu
Aku bosan dengan titah-titah hawa napsuku
Aku ingin bebas dan merdeka dari penjajahan hawa napsuku
Yang telah menjamah siang dan malamku, dengan kerakusan dan kerusakan
Selamat datang wahai ramadhan....
Idzinkan aku mengarungi siang dan malammu dengan kebaikkan
Agar semua impianku tercapai dan kelak kitapun akan kembali
bersemidi, dalam jumpa Ramadhan di tahun yang akan datang
Robatal, 18 Juli 2012
MUHASABAH EKONOMI SYARIAH
-
Oleh: Dr. Misno, MEI Sebagai seorang muslim tentu kita meyakini bahwa
hadirnya kita di alam semesta adalah atas kuasaNya, lebih dari itu ada
tujuan utama...
3 minggu yang lalu