"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah 
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka 
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS. Ibrahim [14]: 7). Tiada 
hari tanpa bersyukur itulah sederet kata yang dapat saya simpulkan 
setelah membaca buku karangan Elie Mulyadi ini.
 Ayat diatas sangat relavan dengan kaiatannya rasa syukur kita dalam 
setiap keadaan, apapun karunia atau masalah yang datang menimpa kita. 
Jika kita sabar dan bersyukur insyallah, karunia Allah akan datang 
menghampiri kita.
Namun realitasnya belakangan ini kalimat syukur, hanya sampai dibibir 
saja, tidak masuk kedalam relung hati yang paling dalam tanpa ada
 kekhusu’an dalam setiap kali melafadzkannya. Dalam buku dengan tebal 
halaman 227 ini penulis buku rezeki nomplok menghadirkan beberapa sosok 
dan tokoh yang telah sukses mengarungi kehidupan dunia ini, sukses 
menjadi sosok pemenang dengan aji syukur yang mengantarkan mereka 
menjadi orang yang berkelimangan dengan kekayaan jiwa dan harta benda.
Dalam buku ini disebutkan, bahwa ada seorang pemuda yang ingin meminang
 seorang wanita yang merupakan rekan kerjanya sendiri sebut saja 
‘Helina’. Namun dari kemampuannya yang serba rata-rata baik secara intelektual atau secara financial.  Ia merasa malu dan ragu akan kemampuan mempersunting Helina terlebih kemampuan yang bersifat financial,
 namun keteguhannya serta rasa syukur dan tabah akan godaan kenikmatan 
akhirnya ia berhasil mempersunting Helina sebagai istrinya. (hlm.71-85)
Orang yang bersyukur dalam setiap kejadian yang menimpanya mereka tidak
 akan pernah merasa miskin akan karunia dan nikmat tuhan, karena dalam 
kondisi apapun, mereka pasti sadar bahwa setiap hari dan waktu berjuta 
bahkan bermiliyar nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.
Selain itu bersyukur akan mengantarkan kita pada sifat tawakkal
 kepada Allah. Sehingga kemudian mendapat jaminan akan rezeki dari Allah
 SWT. Sebagaimana firmannya dalam surah Ath-Thalaaq ayat 2-3 yang 
artinya:“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan 
Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang 
tiada disangka-sangkanya.”
Jadi sudah jelas bahwa energi syukur akan mengantarkan kita pada sabar kemudian dilanjutkan pada yang namanya tawakkal, dan pada posisi tawakkal
 inilah yang kemudian jarang sekali kemampuan otak manusia bisa 
menjangkau dan membacanya. Maka dari itu marilah jadikan rasa syukur itu
 sebagai wasilah untuk menuju kehidupan masa depan yang cemerlang baik secara spritualitas maupun secara financial.
Kehadiran buku yang berjudul “Rezeki Nomplok” ini, sangat membantu 
sekali terlebih bagi umat islam yang sedang mencari harta benda. Buku 
ini mengajak para pembaca yang budiman untuk belajar dari tokoh-tokoh 
sukses yang tetap menjadikan syukur sebagai semboyan dalam setiap 
dinamika kerjanya. Sehingga kemudian mereka tidak hanya sekedar kaya 
dari segi financial belaka tapi juga kaya batin dan jiwanya. Selamat Membaca.
____________________________
Judul buku       : Rezeki Nomplok   Penulis : Elie mulyadi
Penerbit : PT Mizan Pustaka
Tahun Terbit : 2013
Tebal : 227 halaman
ISBN : 978-602-9255-73-7
Peresensi : Umar Faruk Fazhay, Mahasiswa Ekonomi Syariah IAI. Nurul Jadid (IAINJ) Paiton Probolinggo
dimuat dirimanews.com 25 Januari 2014

 
 0 Comments
0 Comments





 
 
 
 
.png) 
 
 
 
 
