Welcome to farukfazhay.blogspot.com, blog ini diasuh oleh Umar Faruk Fazhay asal Jl. Raya Sawah Tengah Robatal Sampang Madura Jawa Timur Maret 2014 ~ MENYELAMI MIMPI

Sabtu, 08 Maret 2014

Calon Presiden Indonesia 2014

Gerakannya cepat, masalah tidak disimpan, melainkan dipecahkan ditempat, bersahaja dan dekat, rela berkorban, Itulah pandangan saya tentang Dahlan Iskan
Rhenald Kasali
Pakar Manajemen, pendiri rumah perubahan
dikutip dari Koran Jawa Pos Minggu 9 Maret 2014

 Sosok yang Tegas dan Pemberani itu Bernama Mahfud MD

Jumat, 07 Maret 2014

LOMBA CIPTA PUISI TINGKAT NASIONAL BERTEMA BENCANA

Aishiteru Menulis
Deadline: 31 Maret 2014
Pengumuman Pemenang: 10 April 2014

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dear penulis muda Indonesia. Apa kabar Anda? Harapan dan doa kami, semoga Anda tetap sehat dan terus aktif berkarya.

Tahun 2014 bisa disebut tahun bencana. Di mana-mana terjadi bencana alam, mulai dari gunung meletus, gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, kabut asap, serta banyak bencana lainnya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana itu, salah satunya sebab ulah tangan manusia.

Berangkat dari fenomena yang terjadi secara global itu, FAM Indonesia kembali membuka Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional yang kali ini bertajuk “Bencana Alam, Cara Tuhan Menegur Kita”. Apa syarat dan ketentuannya? Simak sbb:

1. Lomba terbuka untuk semua kalangan, baik berstatus anggota maupun non-anggota FAM Indonesia, baik muslim maupun non-muslim.

2. Lomba ini tanpa pungutan biaya apa pun dari peserta alias GRATIS.

3. Puisi hanya bertema bencana alam dengan menulis sisi-sisi human interest (kemanusiaan) sehingga menggugah siapa saja yang membacanya.

4. Naskah puisi diketik di microsof word 2003 atau 2007, rapi, kertas kuarto A4, ketikan 1 spasi, jenis font time new roman, ukuran huruf 12.

5. Bentuk puisi bebas, panjang minimal setengah halaman dan maksimal 1 halaman

6. Jumlah puisi yang diikutkan dalam lomba ini maksimal 2 (dua) judul. Bagi penulis yang mengirim puisi lebih dari 2 (dua) judul, maka FAM akan mengambil puisi yang dikirim maksimal 2 (dua) judul pada kiriman yang pertama.

7. Di bagian akhir puisi dibubuhkan identitas peserta yang terdiri dari: NAMA LENGKAP (bukan Nama Pena), NOMOR IDFAM (hanya khusus anggota FAM, non-anggota FAM tanpa ID), ASAL DAERAH, NOMOR HP dan ALAMAT EMAIL.

8. Naskah puisi yang dilombakan dikirim ke email FAM Indonesia: lombafamindonesia@gmail.com, dengan Subjek Email “LOMBA CIPTA PUISI FAM INDONESIA_NAMA PENULIS”. Selain itu, kirim juga BIODATA NARASI maksimal panjang 4 (empat) baris).

9. Naskah puisi dilampirkan di attach file (lampiran email), bukan di badan email, dan kiriman email membubuhkan surat pengantar yang menyebutkan bahwa naskah puisi adalah asli (original), belum pernah diterbitkan, dan bersedia didiskualifikasi jika diketahui telah diikutkan pada event lain ataupun telah terbit di media massa

10. Tim FAM akan meng-update judul puisi dan nama peserta di grup (klik) https://www.facebook.com/groups/forumaishiterumenulis/ (bagi yang belum bergabung di grup silakan bergabung).

HADIAH-HADIAH

Juara 1:
Baju Kaos + Paket Buku + Piagam Penghargaan + Naskah Puisi Dibukukan

Juara 2:
Baju Kaos + Paket Buku + Piagam Penghargaan + Naskah Puisi Dibukukan

Juara 3:
Baju Kaos + Paket Buku + Piagam Penghargaan + Naskah Puisi Dibukukan

77 NASKAH PUISI PILIHAN DIBERIKAN PIAGAM PENGHARGAAN DAN NASKAH PUISI DIBUKUKAN!

Seluruh peserta yang mengikuti lomba ini mendapatkan Piagam Penghargaan dari FAM Indonesia.

Ayo, tunggu apa lagi. Segera kirim puisi terbaik Anda, dan jadilah Sang Pemenang.

Salam santun, salam karya.

FAM INDONESIA

Rabu, 05 Maret 2014

Anda Bisa Mendownload E-Koran Al-Amiri Pos Gratis, Klik Disini





A


Selasa, 04 Maret 2014

Lubang Hitam Perayaan Hari Valentine

Pada Tanggal 14 Februari 2014 Kemarin merupakan hari kasih sayang atau yang dikenal dengan sebutan valentine day. Pada hari itu  para kawula muda, orang tua sampai pada anak-anak pun juga ikut serta merayakan hari kasih sayang itu.  Mereka berpesta ria, terlebih bagi mereka yang masih muda-muda mencurahkan kasih sayangnya, baik lewat kartu ucapan, pemberian bunga mawar sampai pada pemberian hadiah cokelat sehingga wajar jika pada saat perayaan hari valentine kemarin produksi cokelat pun ikut meningkat, sebagaimana permintaan pasar.

Peringatan perayaan hari valentine ini ternyata sudah merebak keseluruh polosok Indonesia, tak memandang suku, ras dan agama, hal ini terbukti bahwa rata-rata ketika orang ditanya apa itu valentine? Mereka pasti bisa menjawab kalau valentine itu adalah hari kasih sayang. Apalagi ketika menjelang tanggal 14 Februari kemaren di mana banyak kita temui jargon-jargon tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine Day.

 Berbagai tempat hiburan seperti diskotik, kelab malam, hotel-hotel, organisasi-organisasi maupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlomba-lomba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan  dukungan (pengaruh) media massa seperti surat kabar(baik cetak atau elektronik), radio maupun televisi; sebagian besar orang Islam pun juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

Sehingga kemudian mereka sebagian umat islam banyak yang terseret dan juga ikut serta bahkan mendukung dengan perayaan hari valentine tersebut. Mereka banyak yang taqlid alias mengikuti tampa mengetahui asal-usul (dasarnya). Islam memang mengajarkan toleransi tapi tentu ada batasan tertentu yang sekiranya tetap berada dalam koridor syariat islam itu sendiri. Jadi sebagai umat islam sejati, setidaknya kita harus bisa memfilterisasi terhadap berbagai macam budaya yang sifatnya baru dan memang tidak ada dalam islam itu sendiri, apalagi pada budaya yang tidak mendidik dan cenderung mengedepankan napsu birahi.

Sebagai umat islam tentunya kita harus mengetahui lubang hitam yang terselip dalam perayaan hari valentine tersebut. Mungkin awalnya tidak pernah terlintas dalam benak dan fikiran kita bahwa dalam peringatan hari valentine itu terdapat kegiatan yang tidak etis dan tidak islami mulai dari paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan. Parahnya lagi sebagaimana saya baca dalam sebuah artikel yang berjudul ‘Cara Wanita Jepang Membuat Coklat Valentine’ di situs web coklatgarut.com, disana dijelaskan bahwa mereka wanita Jepang biasanya membuat sendiri coklat hadiahnya. Mereka wanita Jepang mengakui bahwa mereka memasukan resep rahasia paling mujarab berupa tetesan darah menstruasi, atau lembar bulu kemaluan dan ludah mereka. Naudzubillah min dzalik.

Dari sekian uraian di atas jelas bahwa, cinta dan kasih sayang yang diagung-agungkan pada hari tersebut adalah sesuatu yang semu yang bisa merusak akhlak dan norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa Valentine’s Day bukan hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh agama lainnya. Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari Valentine juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat. Saya tegaskan kembali bahwa hanya orang yang tertutup hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima kebenaran.

Selain itu ada juga yang menyatakan bahwa 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Lantas, mengapa kemudian kita selaku umat islam ingin menyambut Hari Valentine ini, padahal hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam di Sepanyol?. Jawabannya tidak tahu atau karena memenuhi tuntutan hawa napsu.

Oleh sebab itu, saya pertegas kembali bahwa Islam tidak mengenal Hari Kasih Sayang (Valentine). Sesuai dengan dawuh-nya seorang kiai sang da’i kondang yang disampaikan dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Pon. Pes. Nurul Jadid beberapa pekan yang lalu. Beliau menuturkan bahwa dalam islam itu tidak ada yang namanya hari kasih (Valentine Day). Karena  kasih sayang dalam Islam terhadap sesama tidaklah terbatas ruang, waktu dan dimanapun berada, baik itu untuk keluarga, kerabat, dan sahabat yang semuanya masih dalam koridor-koridor agama Islam itu sendiri.

Maka dari itu, selaku umat islam kita tidak diperintahkan untuk taqlid artinya mengikuti tampa mengetahui dasarnya. Pada zaman yang serba global ini tentunya kita harus benar-benar menyaring seselektif mungkin, agar kita tidak hidup dalam keterombang-ambingan. Meluruskan kembali tujuan hidup, yaitu: hidup untuk mati dan bukan hidup untuk hidup. Sehingga kemudian kita, tidak selalu berfikir tentang urusan yang sifatnya duniawi tapi kita juga harus merenungkan tentang urusan ukhrawi. Membebaskan diri dari sifat sombong, menghambur-hamburkan harta, menuhankan hawa napsu dan logika.(*)

dimuat di Koran Al_Amiri Pos

Senin, 03 Maret 2014

Kaos Keren Piala Dunia 2014

Piala dunia sudah didepan mata, tinggal menghitung hari maka tidak lama lagi akan tiba, so, bagi para gibol atau pecinta bola, tidak lengkap dan kurang pas jika menonton sepak bola Piala Dunia tidak mengenakan kaos piala dunia, dibawah ini saya informasikan kaos piala dunia 2014:






Informasi selengkapnya anda bisa klik disini

Purnama di Sudut Mata
























di langitmu aku bergumam
tentang rembulan yang akan segera datang
berputar menyampaikan kabar tentang kebesaran
daun-daun berhenti bergoyong-goyang
anginpun surut, diam, tak bertuan

rupanya, benar ramalanku
tentang purnama malam ini,
awan-awan menyambut kemudian beringsut
begitupun dengan bintang-bintang yang mengerucut

orang-orang sibuk memberinya nama; bulan purnama!
sementara diriku duduk di atas pena, serta mengukurnya denga sudut mata
lalu aku menyusunnya serupa bulan purnama
kemudian, menyanyikannya bersama lagu asmaul husna:

ya allah, ya rahman, ya rahim, ya malik, ya quddus, ya salam, ya mu’min, ya muhaimin, ya aziz, ya jabbar, ya mutakabbir, ya kholik, ya bari’, ya mushawwir, ya ghaffar, ya qohhar, ya wahhab, ya razak, ya fattah, ya alim, ya qobid, ya basit, ya hafidz, ya rafi’, ya mu’iz, ya mudzil, ya sami’, ya bashir, ya hakam, ya adl, ya latif, ya khabir,ya halim, ya adim, ya ghafur, ya syakur, ya aliyu, ya kabir, ya hafid, ya mukid, ya hasib, ya jalil, ya karim, ya rakib, ya mujib, ya wasi’, ya hakim, ya wadud, ya majid, ya baith, ya syahid, ya haq, ya wakil, ya qowiy, ya matin, ya wali, ya hamid, ya muhshi, ya mubdi, ya mu’id, ya muhyi, ya mumit, ya hayyu, ya qoyyum, ya wajid, ya majid, ya wahid, ya ahad, ya shamad, ya qodir, ya muktadir, mukoddim, ya muakhir, ya awwal, ya akhir, ya dhahir, ya bathin, ya wali, ya mutaali, ya barru, ya tawwabu, ya muntaqimu, ya afuwu, ya ra’uf, ya malikul mulki, dzul jalali wal ikram, ya muksit, ya jami’, ya ghani, ya mughni, ya mani’, ya dharru, ya nafi’, ya nur, ya hadi, ya badi’, ya baqi, ya waris, ya rasyid, ya shabbur.